Indonesia Berpotensi Menjadi Produsen Kendaraan Listrik Global
Hal itu bisa jadi bagian dari upaya menyukseskan program pemerintah memproduksi mobil listrik.
"Pabrik smelter itu juga untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar pabrik, termasuk mendorong tumbuhnya kontraktor lokal. Dengan begitu masyarakat bisa mengambil manfaat secara maksimal dari keberadaan Citra Lampia," ungkap Helmut.
Nikel memang nyaris tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Selain untuk kebutuhan baterai mobil listrik, nikel juga dipakai industri otomotif secara umum.
Banyak komponen kendaraan yang membutuhkan nikel.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan Indonesia sukses menjalankan hilirisasi nikel.
Langkah itu menghasilkan nilai tambah yang signifikan. Pendapatan negara dari ekspor nikel melonjak hingga 2.300 persen.
Pada 2019, nilai ekspor biji nikel Rp 15 triliun. Angkanya melesat jadi Rp 360 triliun pada tahun silam.
Dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, Indonesia dinilai bisa menjadi 'raja baterai listrik di dunia'.
Indonesia memiliki potensi sebagai produsen kendaraan listrik untuk pasar global, terutama pembuatan baterai.
- Pembangunan Pelabuhan Smelter Nikel MMP Selesai dalam 15 Bulan
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- Pemerintah Berharap Mobil Listrik Bisa Terjual 50 Ribu Unit Sepanjang 2024
- Rilis Laporan Keuangan Triwulan I 2024, VKTR Fokus Peningkatan Margin & Penjualan EV
- Pengumuman, Tesla Batal Garap Mobil Listrik Murah, Kenapa?
- Pemerintah & ENTREV Pastikan Pemudik Berkendaraan Listrik Aman & Nyaman