Indonesia Harus Miliki OJK
Rabu, 25 Agustus 2010 – 02:02 WIB

Indonesia Harus Miliki OJK
JAKARTA - Meski Bank Indonesia (BI) menyiratkan keengganan, namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap menegaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus segera dimiliki Indonesia. Selain telah menjadi amanat sesuai pasal 34 UU BI, pembentukan OJK dinilai dapat menjadi jaminan agar krisis ditahun 1997-1998 tidak lagi terulang. Pada wartawan, Selasa (24/8) di DPR RI, Agus menjelaskan bahwa krisis yang dialami sekitar 12 tahun lalu tersebut, hingga kini masih meninggalkan jejak kelam bagi dunia Perbankan dan perekonomian Indonesia secara umum. ‘’Sistem board-nya (struktur) pun dibikin single board yang memungkinkan pengawasan betul-betul dalam satu body. Ini lebih efektif dibandingkan two board system yang selama ini ada dalam PT,’’ kata Agus. Karena dalam PT kata Agus, hanya terdiri dari Direksi dan Komisaris. Bila nantinya ada UU OJK, maka akan ada komisioner dan eksekutif yang berada dalam satu struktur.
‘’Di buku Kemenkeu masih tercatat, banyak sekali Bank-Bank yang ditutup (likuidasi) dan hingga saat ini masih belum mampu menyelesaikan tagihan. Itu harusnya jadi pelajaran tapi terulang kembali dalam kasus Bank century. Ini benar-benar memprihatinkan kita,’’ kata Agus. Sebenarnya kata Agus, RUU OJK pada dasarnya tidak dibicarakan secara tekhnis. Tapi yang dibahas dalam RUU OJK lebih kepada mekanisme dan bagaimana sistem kerja nantinya dari lembaga pengawas keuangan independen tersebut.
Baca Juga:
Karena kalau bicara tekhnis kata Agus, maka sebenarnya telah diatur dalam UU Perbankan, UU Asuransi, UU Keuangan Non Bank, dan UU Dana Pensiun. Sehingga Agus menilai, tidak ada alasan untuk menolak terbentuknya OJK. Karena bila RUU OJK bisa selesai menjadi UU OJK maka akan menjadi kesempatan bagi BI untuk melakukan supervisi dengan Pemerintah (Kemenkeu).
Baca Juga:
JAKARTA - Meski Bank Indonesia (BI) menyiratkan keengganan, namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap menegaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan
BERITA TERKAIT
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI