Indonesia Kekurangan Tenaga di Sektor Maritim

Indonesia Kekurangan Tenaga di Sektor Maritim
Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN

BACA JUGA: Menristekdikti Sebut Jumlah Startup Indonesia Terbanyak di ASEAN

SDM ini bisa bagus setidaknya tiga hal. Satu dari sisi jenisnya. Jenis SDM seperti apa. Lalu jenis ini kualifikasinya seperti apa.

"Kita yang D3 dari jenis ini berapa jumlahnya. Katakan dari sisi yang menguasai logistik pelabuhan, itu tingkatnya kualifikasinya apa saja, D3, D4, S1, bahkan S3," terangnya.

"Lalu kompetensinya apa yang dibutuhkan untuk ahli manajemen logistik pelabuhan. Ini yang harus dipikirkan. Demikian juga kita bicara kira-kira ikan tangkap, itu asumsinya berapa, butuh tenaga berapa sampai 2030. Jadi 2030 lalu kita program studi apa saja yang harus dibangun untuk memenuhi SDM untuk jenis yang tadi kita sebutkan. Kualifikasi seperti apa sampai 2030," sambungnya.

Tidak hanya dosen, umumnya yang bergerak di pendidikan termasuk ahli pendidikan, konsentrasinya pada pedagogik, proses bagaimana student center learning, proses pendidikan, tapi kurang fokus pada outcome-nya.

Setelah SDM jadi dia bekerja tidak. Itu sebabnya untuk perguruan tinggi dimasukkan unsur treasurer study terutama setelah enam bulan, lulus itu apakah bekerja di bidangnya tidak.

"Dulu itu kan tidak diperhatikan, sekarang penting sekali," tandasnya. (esy/jpnn)


Saat ini kebutuhan SDM prodi Ilmu Kelautan masih terbuka luas, seiring pemerintah Indonesia berencana memenuhi target luasan konservasi laut sebesar 30 juta Ha.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News