Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok

Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan PM Australia Scott Morrison di Canberra, Februari 2020 lalu. (Reuters)

Phil Turtle, Presiden Nasional dari organisasi Australia-Indonesia Business Council (AIBC) yang mempromosikan perdagangan dan investasi antara kedua negara, merasa optimis dengan masa depan perdagangan Australia dan Indonesia.

"Hubungan ini belum semaju yang seharusnya, tetapi menurut saya itu merupakan kesempatan besar. Daripada melihatnya secara negatif, saya melihatnya sebagai hal yang positif," ujar Phil.

Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok Photo: Phil Turtle, Presiden Nasional organisasi Australia-Indonesia Business Council (kiri) ketika berfoto bersama Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham tahun lalu. (Twitter: @AIBCNational)

 

Namun, menurutnya Indonesia bukan solusi untuk perang dagang Australia dengan China saat ini.

Phil mengatakan selama ini potensi Indonesia sebagai salah satu tujuan ekspor utama dari Australia belum terpenuhi.

"Ketika kedekatan kedua negara dipertimbangkan dan banyaknya persamaan dan hubungan antara keduanya, tingkat perdagangan dan investasi secara bilateral tidak sesuai dengan apa yang diharapkan ... [sehingga] relatif terhadap hubungan perdagangan dengan negara lain," katanya.

Menurut Phil, Australia harus memfokuskan diri pada usaha ekspor ke negara lain, seperti Indonesia, untuk melengkapi hubungan dagang dengan China, tapi bukan berarti menggantikannya.

"Pada umumnya, Indonesia adalah tujuan yang pantas dipertimbangkan untuk membentuk strategi yang luas."

Setelah hubungan perdagangan Australia dengan China melemah akibat kenaikan tarif dan sanksi, eksportir Australia mencari pasar alternatif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News