Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok

Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan PM Australia Scott Morrison di Canberra, Februari 2020 lalu. (Reuters)

Perbedaan Australia dan Indonesia berperan dalam perdagangan

Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok Photo: Pemerintah Australia pernah mengatakan perjanjian baru perdagangan dengan Indonesia akan membantu pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. (Kantor Sekretariat Presiden)

 

Cyrus Scott, Direktur organisasi perdagangan bilateral Sarym, menekankan cara berbisnis di Indonesia berbeda dengan Australia.

"Ketika mengakui kompleksitas Indonesia, [yang berbentuk] kepulauan dengan tujuh belas ribu pulau dan lapisan politik yang tak terhitung jumlahnya, kita kemudian bisa mengerti."

Secara historis, para pemimpin Australia telah menyebutkan perbedaan budaya dan politik sebagai alasan lemahnya kerja sama dengan Indonesia.

Namun menurut Arianto Patunru, Koordinator Keterlibatan Kebijakan di Indonesia Project dari Australian National University, Australia belum memprioritaskan Indonesia sebagai mitra dagang karena kedua negara sangat mirip.

"Indonesia dan Australia lebih banyak persamaannya ketimbang perbedaannya. Misalnya, sama-sama mengekspor komoditas sumber daya alam ke Cina," kata Arianto.

Indonesia Memiliki Peluang Besar Saat Australia Perang Dagang dengan Tiongkok Photo: Tahun 2019 lalu ada banyak peserta perempuan asal Indonesia yang mengikuti program pertukaran peternakan ke Australia. (Foto: NTCA)

 

Indonesia dan Australia sama-sama eksportir batu bara, minyak, gas dan mineral.

Setelah hubungan perdagangan Australia dengan China melemah akibat kenaikan tarif dan sanksi, eksportir Australia mencari pasar alternatif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News