Indonesia Punya Gitaris Unik Era 1960-an, ini Orangnya...

Indonesia Punya Gitaris Unik Era 1960-an, ini Orangnya...
Nuskan Sjarif (dua dari kanan) di samping wartawan Martha Boerhan yang berjongkok. Foto: Dok. Martha Boerhan

Pada 1954 dia berlibur ke Jakarta. Dan Nuskan, "tidak menyia-nyiakan kesempatan selama berada di Ibu Kota dan menawarkan lagu ciptaannya, Kok Upiak Lah Gadang, ke Gumarang," tulis Theodore KS dalam Gumarang, Teruna Ria, dan Kumbang Tjari.

Untung berpanjang hilir. Lagu Nuskan diterima. Orkes Gumarang memainkan lagu itu di acara Panggung Gembira RRI. Amboi… betapa bahagianya Nuskan.

“Lagu itu saya tulis notasi dan liriknya karena tape recorder belum memasyarakat seperti sekarang," kata Nuskan, sebagaimana ditulis Theodore KS.

Enam tahun kemudian, sekira 1960 awal, Nuskan ke Jakarta lagi. Kali ini merantau. Jadi guru olahraga.

Ibukota mengakrabkan Nuskan dengan band idolanya. Dia kerap bertandang ke Orkes Gumarang.

Suatu waktu, Anas Yusuf, personil Orkes Gumarang terpukau menyaksikan Nuskan main gitar. Disarankannya agar bergabung Gumarang. Nuskan setuju.

Tapi, "Asbon yang sudah tahu kemampuan anak muda itu justru menyarankannya membentuk grup musik sendiri," tulis Denny Sakrie, peneliti sejarah musik Indonesia dalam Nuskan Sjarif.

Asbon pimpinan Orkes Gumarang. Dia pengarang lagu Laruik Sanjo.

PETIKAN gitar Nuskan Sjarif bisa menyerupai macam-macam bunyi. Termasuk rabab, talempong dan saluang, alat musik Minangkabau. "Belum ada duanya sampai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News