Indonesia Tetap Jadi Prioritas Australia di Masa Pandemi Virus Corona
Menanggapi hal ini, Marc Purcell dari Australian Council for International Development (ACFID) menyambut baik pendekatan ini, termasuk fokus pada negara-negara di kawasan.
Namun dia menyatakan keprihatinan mengenai batas pengalihan program bantuan yang ada.
"Pada 2005, Perdana Menteri John Howard mengumumkan paket bantuan kemanusiaan baru senilai AU$1 miliar untuk Indonesia setelah tsunami," jelasnya.
"Untuk mendukung strategi COVID-19 ini, Pemerintah Australia seharusnya mengalokasikan dana baru senilai $2 miliar selama empat tahun pada APBN mendatang," kata Purcell.
"Sangat jelas bahwa rakyat Australia menghendaki agar kita membagi keahlian dan meningkatkan dukungan keuangan untuk mengakhiri COVID-19 di luar negeri," tambahnya.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh ACFID menyebutkan 72 persen responden setuju bila Australia membantu negara-negara miskin mengatasi COVID-19 dengan memberikan keahlian dan meningkatkan bantuan keuangan.
Pandemi virus corona
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Bisakah COVID-19 picu kerusuhan di negara prioritas?
Salah satu tujuan utama dalam strategi baru Australia adalah memastikan agar pandemi COVID-19 jangan sampai memicu ketidakstabilan di negara-negara prioritas tersebut, termasuk Indonesia.
Strategi bantuan luar negeri Australia di masa pandemi COVID-19 mengalami pembaruan, yang kini hanya difokuskan pada kelompok negara prioritas pertama, yaitu Indonesia, Timor Leste
- UEA Dukung RI Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Harapan Repnas Seusai KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih 2024-2029
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar