Indonesia Tetap Jadi Prioritas Australia di Masa Pandemi Virus Corona

"Negara-negara dengan tata kelola yang lebih lemah mungkin kesulitan untuk memberikan pelayanan dasar dan menerapkan aturan isolasi dan menjaga jarak," kata dokumen ini.
"Penurunan ekonomi yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusuhan dan ketidakstabilan politik," tambahnya.
Secara khusus, dokumen ini menyebutkan adanya prospek dampak COVID-19 yang mengarah pada kerusuhan di Asia Tenggara.
"Kontrak sosial yang rapuh dapat mengalami ujian di sejumlah negara, dengan risiko pergolakan politik yang mengancam stabilitas regional," katanya.
Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona:
- Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona?
- Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia?
- Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?
Strategi Kemitraan untuk Pemulihan merupakan langkah sementara, sebab DFAT sebenarnya sedang dalam proses mereview bantuan ketika COVID-19 melanda.
Selain pendanaan, DFAT menyebutkan perlunya bantuan dari sektor publik dan swasta, termasuk perpanjangan visa Australia untuk pekerja musiman dari Pasifik, serta memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas.
Strategi ini tetap menekankan pendekatan Australia untuk bekerjasama dengan organisasi multilateral dan fokus pada kaum perempuan pada khususnya.
Strategi bantuan luar negeri Australia di masa pandemi COVID-19 mengalami pembaruan, yang kini hanya difokuskan pada kelompok negara prioritas pertama, yaitu Indonesia, Timor Leste
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS