Indonesia Undang Pejabat Myanmar ke KTT ASEAN di Labuan Bajo

Indonesia Undang Pejabat Myanmar ke KTT ASEAN di Labuan Bajo
Bendera negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) serta Timor Leste dipasang di salah satu tempat kegiatan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di The Golo Mori Convention Center di Golo Moli, Labuan Bajo, Senin (8/5/2023). Foto: ANTARA/Shofi Ayudiana

jpnn.com, LABUAN BAJO - Pejabat Kementerian Luar Negeri Myanmar mewakili negara itu dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Perhimpunan Bangsa-Bangsa (ASEAN) di Labuan Bajo, NTT pada 9-11 Mei.

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia Sidharto Suryodipuro mengatakan bahwa perwakilan dari Kemenlu Myanmar juga hadir untuk mewakili negaranya dalam pertemuan para pejabat senior (SOM) ASEAN di The Golo Mori Convention Center di Golo Moli, Labuan Bajo, Senin.

“Selama keketuaan Indonesia kami tidak mengundang wakil politik melainkan perwakilan non-politis. Pada pertemuan tingkat SOM juga (yang diundang) non-politis," ujar Sidharto kepada ANTARA di Labuan Bajo, Senin.

ASEAN selama ini telah mengecualikan junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi organisasi kawasan tersebut.

Hal itu karena militer dianggap gagal menerapkan Konsensus Lima Poin, yakni sebuah rencana perdamaian yang diinisiasi oleh para pemimpin ASEAN pada April 2021 guna membantu mengakhiri konflik di Myanmar.

Tiga poin dari konsensus tersebut menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, dan menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog.

Selain itu, konsensus tersebut juga mendesak junta untuk mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.

Sementara itu, kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA) menyebut bahwa militer Myanmar terus meningkatkan serangan-serangan udara, membom desa-desa, sekolah, fasilitas medis, dan kamp-kamp pengungsi.

ASEAN selama ini telah mengecualikan junta Myanmar dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi organisasi kawasan tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News