Indosat Ooredoo Makin Agresif di Era Transformasi Digital

Indosat Ooredoo Makin Agresif di Era Transformasi Digital
Reginald, Andy, dan Romano dalam sesi tanya jawab bersama jurnalis di Surabaya. FOTO : JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Masa transformasi digital yang terus tumbuh dan berkembang dimanfaatkan betul oleh provider telekomunikasi, Indosat Ooredoo salah satunya. Seolah tak mau ketinggalan, provider yang identik dengan warna kuning itu melakukan fokus pengembangan terkait data akses internet.

"Salah satu layanan yang kami siapkan untuk mendukung era transformasi digital ini, antara lain melalui produk IM3 Ooredoo," jelas Reginald A Ghazaly, General Manager Content Proposition at Indosat Ooredoo, di sela kegiatan media workshop #DigitalTransformation 'Be Ready to Ride The Wave' di Surabaya belum lama ini.

Produk dan layanan inovatif IM3 Ooredoo memiliki manfaat all in one dalam satu paket. Seperti kuota internet yang lebih banyak di semua jaringan. Stream on untuk streaming musik di Spotify dan nonton ribuan jam film serta serial TV di iFlix. "Pelanggan juga bisa berlangganan paket internet kuota besar tanpa takut sisa kuota hilang. Dengan data rollover," jelas Reginald.

Selanjutnya ada Apps tanpa kuota, yaitu kuota ekstra yang bisa digunakan untuk aplikasi populer sehari-hari. Keuntungan lainnya, pelanggan juga dapat menelpon dengan tarif telepon Rp 1/detik ke semua operator.

Hal yang sama dikatakan oleh Andy Santoso CEO Bigevo & Bigevo Academy Google Regional Trainer, Digital Consultant Ex Googler Indonesia. "Seperti ponsel (telepon seluler). Kurang canggih apa dulu Nokia yang tiap beberapa bulan sekali launching produk baru. Tapi begitu keluar BlackBerry, semua beralih ke BlackBerry. Begitu ada iPhone dan teknologi Android, semua beralih. Bisa jadi akan datang akan ada lagi yang baru," jelas Andy.

Selain itu, tren layanan di masyarakat juga berubah. Perusahaan Uber dan Go-Jek, memberikan layanan transportasi tanpa punya armada. Juga perusahaan yang melayani jual beli, tapi tidak punya toko maupun barang yang dijual.

"Beberapa hal itu adalah bukti dari transformasi digital. Dulu hanya untuk komunikasi, sekarang sudah semuanya," lanjut Andi Romano Bhaktinegara, Head of Dept Non-Dig Media, PR & Internal Comm at Indosat Ooredoo.

Agar tidak ketinggalan dengan transformasi digital ini, Romano mengatakan, orang dituntut untuk bisa mengikuti perubahan.

Begitu ada iPhone dan teknologi Android, semua beralih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News