Indra Charismiadji Sebut Penyusunan RUU Sisdiknas Seperti Hantu, DPR Jangan Gegabah
Dia tidak ingin UU Sisdiknas harus berakhir di gugatan Mahkamah Konstitusi.
Selama ini, kata Indra, proses pembahasan RUU Sisdiknas sama sekali tidak transparan. Para pemangku kepentingan hanya diminta datang untuk presensi dan mendengarkan paparan.
Praktik penyusunan RUU Sisdiknas seperti hantu yang bekerja sendirian di ruang sunyi.
“Prosesnya sangat tidak transparan dan tidak melibatkan publik secara lebih bermakna dan mewakili seluruh Indonesia. Prosesnya tidak bisa hanya dibahas di Jakarta,” ujarnya.
Indra menilai seharusnya RUU Sisdiknas ini diawali dengan penyusunan peta jalan (road map) atau grand design pendidikan nasional.
Dia menyebut road map yang disusun dan dibuat oleh panitia kerja nasional yang mewakili berbagai elemen dari seluruh nusantara sebelum membahas RUU Sisdiknas. Hal ini telah dibahas berulang kali dalam rapat-rapat Komisi X DPR RI.
Indra mengungkapkan sikap Presiden Joko Widodo juga tegas saat menerima delegasi Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) di Istana Negara beberapa waktu yang lalu. Presiden tidak ingin lagi setiap ganti menteri ganti kurikulum.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan NU Circle Ahmad Rizali meminta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan ikut bergerak menolak masuknya RUU Sisdiknas masuk prolegnas dan disahkan diam-diam.
Aktivis pendidikan dari Vox Populi Institute Indra Charismiadji mengatakan proses penyusunan naskah RUU Sisdiknas seperti hantu jadi layak ditolak DPR
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Pertukaran Pelajar Sinarmas World Academy & PKU ES Bawa Dampak Positif
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman
- Peringati Hardiknas 2024, Sekda Jateng: Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif