Industri Farmasi Maksimalkan Bahan Baku Lokal
Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Vincent Harijanto mengungkapkan, perusahaan-perusahaan tersebut merupakan joint venture lokal dan asing.
Dengan demikian, pada 2019, perusahaan itu mulai menghasilkan produk.
”Ada 9–10 industri farmasi yang sedang mempersiapkan untuk produksi bahan baku, sedang berjalan. Mudah-mudahan di 2019 sudah ada yang menghasilkan,” ujar Vincent.
Disinggung mengenai impor, Vincent menambahkan, pemerintah yang meninjau kembali 900 komoditas tidak akan berdampak besar bagi industri farmasi.
Sebab, dari total produksi obat nasional, 80 sampai 90 persen merupakan produk dalam negeri. Produk impor hanya sekitar sepuluh persen.
”Barang konsumsi obat tidak ada, karena yang kita impor hanya bahan baku obatnya,” tambah Ngakan. (agf/c10/oki)
Industri farmasi dalam negeri diyakini dapat meningkatkan kandungan bahan baku lokal.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Aurogen Pharma Indonesia Akuisisi 17 Merek, Pasar Farmasi Lokal Makin Kompetitif
- IPMG Komitmen Dorong Transformasi Kesehatan & Penguatan Ekonomi Indonesia
- Muhadjir Optimistis Indonesia Berpotensi Mampu Memenuhi Kebutuhan Plasma Darah
- HanAll Biopharma Buka Pendaftaran Program Fellowship Industri Farmasi 2023
- GLM Gandeng ALAMI, Pengadaan Obat Apotek Kini Jadi Lebih Efisien
- Daewoong Kantongi Izin NDA untuk Obat GERD di Banyak Negara