Industri Galangan Sulit Bersaing
Selasa, 10 Juli 2012 – 11:23 WIB
Meski begitu, Yance mengakui bahwa aliran pesanan dari dalam negeri bisa mendongkrak bisnis perkapalan. Tenaga kerja pun dapat terserap. Yance mengatakan, permintaan kapal tahun ini meningkat pesat sebanyak dua kali lipat.
Baca Juga:
Total, PT Dumas mengerjakan delapan kapal yang enam di antaranya pesanan dari dalam negeri. Rinciannya, dua unit kapal tanker pesanan Pertamina, tiga unit kapal ferry milik Kementerian Perhubungan dan satu unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). "Mudah-mudahan ke depan terus menggunakan galangan kapal nasional. Walau dari segi harga sedikit lebih mahal dibandingkan buatan Tiongkok," ujar dia.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (persero) Hanung Budya mengatakan sampai akhir tahun depan pihaknya menargetkan memiliki 64 kapal. Saat ini, jumlah kapal dengan status milik sendiri sebanyak 51 unit dari total yang dioperasikan 170 kapal. "Total ada 13 kapal sedang dalam tahap konstruksi. Khusus tahun ini akan ada tujuh kapal tambahan, lima dari dalam negeri dan dua dari perusahaan di luar negeri," urainya. (res/dos)
SURABAYA - Industri galangan kapal di Indonesia harus berjuang untuk bisa bersaing dengan perusahaan asing. Sebab, membangun kapal perlu biaya banyak.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tedi Supardi Mewarnai Bursa Ketum APJII 2024-2028
- Kinerja ABM Investama Sepanjang 2023 Meningkat
- Traktor Nusantara Usung Inovasi Keberlanjutan di Forklift Exhibition 2024
- Pesan Sejuk Ketua MUI Baros saat Sosialisasi PNM Mekaar
- UNESCO Jadikan Arsip Pabrik Indarung 1 Semen Padang sebagai Memory of The World Asia Pasifik
- Bea Cukai Kawal Potensi Ekspor UMKM di 2 Wilayah Ini Lewat Asistensi