Industri Galangan Sulit Bersaing

Industri Galangan Sulit Bersaing
Industri Galangan Sulit Bersaing
SURABAYA - Industri galangan kapal di Indonesia harus berjuang untuk bisa bersaing dengan perusahaan asing. Sebab, membangun kapal perlu biaya banyak. Industri penunjang dari dalam negeri pun tak terlampau mumpuni.

   

Kementerian Perindustrian melansir total industri galangan kapal nasional mencapai 200 perusahaan dengan kapasitas 5.000 dead weight tonnage (DWT) untuk pembangunan dan 1.500 DWT untuk menangani perbaikan.

Menurut Dirut PT Dumas Shipyard Yance Gunawan, masih banyak komponen kapal yang harus impor. "Jendela pun harus dari luar negeri," kata Yance saat peluncuran kapal pengangkut BBM Matindok yang berkapasitas 3.500 DWT, pesanan PT Pertamina (Persero), Senin (9/7).

Sejatinya, menurut Yance, banyak komponen pendukung yang seyogianya bisa digarap di dalam negeri. Misalnya, kabel-kabel hingga peranti aluminium. "Sayangnya, kebanyakan produksi dalam negeri tak ada yang untuk kebutuhan pendukung industri perkapalan," kata Yance.

SURABAYA - Industri galangan kapal di Indonesia harus berjuang untuk bisa bersaing dengan perusahaan asing. Sebab, membangun kapal perlu biaya banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News