Industri Hulu Migas Utamakan Pengusaha Lokal

Industri Hulu Migas Utamakan Pengusaha Lokal
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto membuka acara Vendor's Day. FOTO : ist

jpnn.com, BATU - Agenda rutin tahunan berupa Vendor’s Day kembali diadakan SKK Migas dan Kontraktor Kerja Kerjasama wilayah Jabanusa akhir pekan lalu. Bertempat di Batu, Jawa Timur, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru pada mitra kerja KKKS mengenai regulasi pengadaan barang dan jasa.

Secara garis besar, acara dibagi dalam dua agenda. Pertama, Forum sharing informasi regulasi dan apresiasi, serta pelatihan peningkatan kemampuan mitra kerja. Pada hari pertama mitra kerja diberikan pemaparan umum mengenai Regulasi Pengadaan Barang dan Jasa PTK 007 Revisi 4 dan kebijakan TKDN yang dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Kepabeanan Barang Operasi Perminyakan dan Pusat Logistik Berikat yang disampaikan langsung oleh perwakilan dari SKK Migas. Hari keduanya diberikan pelatihan pendaftaran CIVD, pengisian TKDN dan berpartisipasi dalam e-procurement yang disampaikan oleh Perwakilan dari KKKS Jabanusa.

Dibuka oleh Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Djoko Siswanto yang didampingi oleh Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Supply dan Analisis Biaya, Widi Santusa dan Kepala Divisi Pengelolaan Barang dan Jasa, Erwin Suryadi serta 8 pimpinan KKKS wilayah Jabanusa.  Acara dihadiri tak kurang dari 250 perusahaan lokal Jawa Timur yang menjadi Mitra Kerja dari 8 KKKS Jabanusa yakni JOB Pertamina-PetroChina East Java, Pertamina EP Cepu, PHE WMO, Petronas Carigali, Santos, Kangean Energi Indonesia, HCML, dan Lapindo Brantas. 

Dalam sambutannya, Djoko Siswanto menyampaikan Mitra Kerja KKKS harus turut serta mendukung kegiatan Industri Hulu Migas yang dituangkan dalam komitmennya terhadap kontrak kerjasama.

SKK Migas dan KKKS berkomitmen menggunakan produk barang jasa dalam negeri namun juga diharapkan kerja sama aktif dari Mitra Kerja untuk juga mendukung melalui upaya penciptaan produk dalam negeri yang berkualitas, kompetitif dalam harga dan kemampuan delivery sehingga memaksimalkan multiplier effect dari kegiatan hulu migas.  

“Dunia Hulu Migas sedang dalam kondisi yang memiliki tantangan yang cukup berat, yakni harga minyak mentah dunia yang belum stabil, yang berakibat juga terhadap kegiatan operasi Hulu Migas, maka dari itu, untuk menyiasati tantangan tersebut, Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa dituntut untuk meningkatkan TKDN, mengubah pola pemanfaatan barang atau jasa dari impor menjadi lokal,” katanya.

Salah satu contoh pengutamaan konten lokal adalah Project Masela yang merubah offshore menjadi onshore dalam rangka meningkatkan kemampuan lokal maluku. (JPNN/pda)

 

Agenda rutin tahunan berupa Vendor’s Day kembali diadakan SKK Migas dan Kontraktor Kerja Kerjasama wilayah Jabanusa akhir pekan lalu. Bertempat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News