Industri Kayu Indonesia Bangkit Kembali dari Desa Kecil di Kendal

Industri Kayu Indonesia Bangkit Kembali dari Desa Kecil di Kendal
Industri kayu nasional di PT. Kayu Lapis Indonesia di Kendal, Jateng. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Menurut Menteri Siti, industri kayu Indonesia pernah mencapai kejayaannya pada 1962. Namun, sempat mengalami penurunan di periode 90an dan di pertengahan tahun 2000an saat ini.

Dalam catatan KLHK dalam empat tahun terakhir, suplai bahan baku kayu untuk industri perkayuan yang berasal dari hutan alam semakin menurun.

Berdasarkan data pada 2015 sebesar 8,3 juta m3, sedangkan pada 2018 sebesar 5,7 juta.

Sementara itu suplai bahan baku kayu dari hutan tanaman dan hutan rakyat semakin meningkat dari sebesar 37,3 juta m3 pada 2015 meningkat menjadi sebesar 46,6 juta m3 pada 2018.

Secara khusus pasokan bahan baku dari hutan rakyat meningkat dari 4,8 juta m3 pada tahun 2015 meningkat menjadi sebesar 6,2 juta m3 pada Tahun 2018.

Dari data tersebut menunjukan bahwa hutan tanaman dan hutan rakyat memegang peran sangat penting dalam mendukung jaminan pasokan bahan baku kayu bagi industri perkayuan nasional.

Karena itu, kini pemerintah ingin membangkitkan kembali kejayaan industri kayu Indonesia.

"Dengan demikian, pemerintah selalu mendorong pembangunan industri berbasis hasil hutan, termasuk di tingkat masyarakat, untuk meningkatkan kontribusi ekonomi sektor kehutanan bagi pembangunan nasional. Pembangunan yang berkelanjutan. Ada peningkatan ekonomi untul rakyat juga," tambah mantan Sekjen Depdagri tersebut.

Industri perkayuan Indonesia dibangkitkan kembali untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News