Industri Kreatif Terancam Terpuruk Lagi, APMI Tolak Pasal Tembakau di RPP Kesehatan

jpnn.com, JAKARTA - Pelaku industri kreatif mulai gusar akibat kehadiran Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan. Sebab banyak larangan yang berpotensi membuat industri kreatif terpuruk lagi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Mahyudin mengungkapkan pihaknya berharap larangan iklan, promosi, dan sponsorship produk tembakau dalam RPP Kesehatan dikaji ulang.
Menurut Emil, hal tersebut seharusnya tetap diperbolehkan karena kontribusi dan dukungan dari industri tembakau terhadap berbagai acara sangat signifikan.
"Tahun 2023 justru menjadi momentum pulihnya festival, konser musik, acara luar ruang setelah vakum akibat pandemi COVID-19," kata Emil, kepada awak media, baru-baru ini.
Tahun ini, lanjut Emil, Indonesia berhasil menjadi penyelenggara beberapa pagelaran spektakuler yang mendatangkan banyak artis, musisi, dan talenta lokal maupun internasional.
Suksesnya pagelaran-pagelaran tersebut, kata Emil, tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan juga pihak swasta.
Oleh karena itu, munculnya banyak larangan bagi produk tembakau dalam RPP Kesehatan mengundang kekhawatiran yang besar.
Terdapat kerugian multiplier effect yang dinilai mengerikan bagi industri kreatif, jika berbagai larangan bagi industri tembakau tersebut diberlakukan.
APMI tolak pasal tembakau di RPP Kesehatan lantaran khawatir industri kreatif terancam terpuruk lagi.
- Pengusaha Media Luar Ruang Terancam Gulung Tikar Akibat Pasal Tembakau di RPP Kesehatan
- Pesan DPR soal RPP Kesehatan, Jangan Sampai Bikin Ekonomi Kolaps
- Promotor Musik Soroti Larangan Sponsorship Produk Tembakau dalam Konser
- Perumusan RPP Kesehatan Bikin Sektor Industri Tembakau Galau
- Alam Ganjar Hadiri Pameran Art Jakarta 2023 dan Dukung Perkembangan Industri Kreatif
- Petani dan Pekerja Tolak Aturan Produk Tembakau di RPP Kesehatan, Ini Alasannya