Industri Logistik Terhambat Regulasi
Kamis, 01 Agustus 2019 – 09:31 WIB
’’Jika masalah-masalah teknis ini diselesaikan, biaya logistik bisa ditekan sampai lima persen,’’ ujarnya.
Baca Juga:
Yukki juga menegaskan kembali pentingnya koneksi antara pusat bisnis dengan bandara dan pelabuhan.
Dia berharap ada penghubung antara bandara dan pelabuhan dengan pusat usaha kecil dan menengah (UKM).
Yukki juga mendorong seluruh anggotanya berkolaborasi dan saling terhubung.
Dengan demikian, para pelaku usaha logistik dapat memberikan layanan lebih hemat.
Yukki berharap kolaborasi dan kerja sama business-to-business (B2B) antarpengusaha itu bisa meningkatkan ekspor barang.
’’Kondisi usaha saat ini tidak lebih mudah daripada tahun lalu,’’ tuturnya. (ell/c14/hep)
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengeluhkan banyaknya regulasi yang tidak mendukung industri logistik di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- Tingkatkan Pelayanan, J&T Cargo Gandeng Partner Bisnis dari 3 Sektor Industri
- Ketum ALFI Siap Bawa Industri Logistik Tanah Air ke Kancah Internasional
- Satu Dekade, SiCepat Ekspres Konsisten Bantu Masyarakat & UMKM
- Dukung UMKM, inDrive Fokus Kembangkan Layanan Pengiriman Barang
- MPXL Optimistis Kinerja Pada 2024 Tumbuh Positif Dipicu Agenda Pemilu