Industri Rokok Optimalkan SKM

Industri Rokok Optimalkan SKM
Industri Rokok Optimalkan SKM

KUDUS - Produsen rokok mengantisipasi berbagai tekanan industri rokok di tanah air. Berbagai aturan baru berlaku pada tahun depan. Pabrikan pun mengoptimalkan produksi sigaret kretek mesin (SKM) sebagai salah satu solusinya. 

  

Corporate Affair PT Djarum Kudus Purwono Nugroho mengatakan optimalisasi produksi dipicu semakin besarnya serapan pasar SKM Light, karena konsumen mulai memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pemilihan produk rokok dengan kandungan nikotin rendah. "Memang menjadi tantangan untuk mempertahankan SKT (sigaret kretek tangan) dengan inovasi produk rendah nikotin," kata Purwono di Djarum Oasis Kretek Factory Kudus, Jawa Tengah, Rabu lalu (18/12). 

  

Purwono menyebut kebijakan pemerintah yang berlaku pada tahun depan adalah menampilkan gambar-gambar organ dampak rokok. Restribusi untuk pemerintah daerah sebesar 10 persen dari cukai. "Dengan kondisi ini, Djarum berupaya mempertahankan eksistensinya dengan mencapai volume produksi tahun depan minimal sama seperti angka produksi tahun 2013," tuturnya.

 

Total produksi rokok Djarum mencapai 148,8 juta batang per hari. 35 persen dari produk sigaret kretek tangan (SKT) dan, SKM Light 20 persen. Secara industri, pasar rokok masih tumbh sekitar 2 persen. "Pencapaian produksi harian selama tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 di posisi 120 juta batang per hari," ujarnya.

  

KUDUS - Produsen rokok mengantisipasi berbagai tekanan industri rokok di tanah air. Berbagai aturan baru berlaku pada tahun depan. Pabrikan pun mengoptimalkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News