Industri Ternak Australia Gunakan Teknologi Pagar Virtual
Dia mengatakan di masa depan teknologi ini dapat digunakan untuk memungkinkan konsumen untuk secara virtual mengunjungi peternakan dari mana makanan mereka berasal.
"Industri ini menjadi semakin maju dan berteknologi maju dalam alat komunikasi mereka dan saya pikir tentu saja itu bisa menjadi masa depan dari produk daging sapi," katanya.
Pameran daging sapi telah menarik delegasi dari lebih dari 30 negara di seluruh dunia, banyak yang menghadapi tekanan eksternal yang sama seperti industri Australia, tetapi juga yang bersifat internal seperti menurunnya profitabilitas dan konsumsi, meningkatnya hambatan peraturan, dan ketidakstabilan perdagangan.
Kontribusi penduduk asli diakui
Direktur pengelola OBE Beef, Dalene Wray ingin menunjukkan bahwa tidak semua inovasi didasarkan pada teknologi.
Photo: Direktur Pengelola OBE Beef, Dalene Wray mengatakan ada banyak cara untuk menciptakan inovasi ketimbang hanya melihat melalui teknologi Virtual Reality. (ABC Rural: Kallee Buchanan)
Perusahaan kecil di Queensland adalah satu dari hanya empat agribisnis Australia yang memiliki rencana rekonsiliasi, yang menurutnya merupakan jenis inovasi satu-satunya.
"Rencana kami adalah sebuah rencana refleksi, jadi merefleksikan kontribusi apa yang dapat kami lakukan," katanya.
"Hal-hal seperti mengakui kontribusi yang dibuat oleh warga Aborigin dan Torres Strait Islanders dan terus berlanjut ke rantai pasokan kami.
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23