Inflasi 2016 Terendah Sejak 2010
Penyumbang inflasi selama 2016 adalah cabai merah sebesar 0,35 persen dan rokok keretek (0,18 persen).
Selain itu, inflasi disumbang komoditas bawang merah, tarif angkutan udara, bawang putih, pulsa ponsel, ikan segar, tarif kontrak rumah, dan sewa rumah.
Sementara itu, inflasi pada Desember 2016 dipengaruhi kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,12 persen.
Hal itu terkait dengan libur Natal dan tahun baru.
”Secara umum, inflasi Desember dipengaruhi naiknya transportasi udara,” terang Kecuk.
Tantangan inflasi tahun ini diprediksi lebih besar. Sebab, sejumlah komponen inflasi yang dikendalikan pemerintah (administered prices).
Di antaranya adalah tarif listrik, elpiji, dan bahan bakar minyak.
”Tekanannya cukup besar untuk bergerak,’’ kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di kompleks istana kepresidenan.
JPNN.com – Tingkat inflasi sepanjang 2016 menunjukkan angka terendah sejak 2010.
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali