Inflasi Cenderung Terkendali jika Stok Pangan Aman

Inflasi Cenderung Terkendali jika Stok Pangan Aman
Stok pangan aman khususnya beras. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini. Salah satunya adalah melakukan penguatan stok beras.

“Dalam Rakortas diputuskan yang pertama tentang kebijakan pembelian gabah/beras petani dengan fleksibilitas harga dan yang kedua adalah Badan Pangan Nasional menugaskan kepada Perum Bulog dalam rangka penguatan stok CBP untuk melakukan pembelian gabah/beras dengan menggunakan fleksibilitas harga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kebijakan Pangan, Jumat (2/9) lalu.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjelaskan pada bulan Agustus 2022, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 2,64 persen (mtm).

Secara rinci, komoditas bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada bulan Agustus 2022 adalah bawang merah 0,15%, cabai merah 0,12%, cabai rawit 0,07%, minyak goreng 0,06%, daging ayam ras 0,06%, tomat 0,03%, ikan Segar, jeruk dan bawang Putih masing-masing 0,01%.

Sementara komoditas yang memberikan andil dalam inflasi yaitu telur ayam ras dan beras masing-masing 0,02%. BPS juga mencatat inflasi IHK (indeks harga konsumen) pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,94% (yoy).

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan sektor energi dan pangan menjadi penyumbang terbesar dalam kenaikan inflasi. Seusai kebijakan penaikan BBM bersubsidi, memang diperlukan kebijakan untuk meminimalir dampak kenaikan tersebut. Salah satunya adalah menjaga ketersediaan stok pangan di masyarakat.

“Jadi, memang sumber inflasi sampai dengan Agustus 2022 ada di energi dan pangan. Di September 2022 energi akan naik seiring penyesuaian tarif BBM. Maka, untuk meminimalisasi dampak itu, inflasi pangan harus turun," kata Faisal.

Dengan demikian, langkah pemerintah untuk memperkuat stok pangan usai kenaikan BBM bersubsidi bisa membantu menekan angka inflasi. Faisal menerangkan ketika inflasi pangan bisa dikendalikan maka akan berpengaruh pada kenaikan inflasi secara umum.

Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News