Inflasi Januari 2023 Mencapai 0,34 Persen, Ini Penyebabnya

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen secara bulanan dan 5,28 persen year on year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi Januari 2023 relatif lebih rendah jika dibandingkan inflasi Januari tahun sebelumnya 0,56 persen.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,78 persen dengan IHK sebesar 119,97 dan terendah terjadi di Sorong sebesar 3,23 persen dengan IHK sebesar 112,02," ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/2).
Selain itu, inflasi Januari 2023 dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya kenaikan tarif cukai rokok, penurunan harga BBM, hingga kenaikan suku bunga acuan.
"Kebijakan pemerintah dan bank sentral yang akan pengaruh ke inflasi 2023," katanya.
Kemudian, dari sisi bahan pangan komoditas beras memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
"Jika dilihat pergerakannya harga beras ini dibanding Desember terjadi kenaikan itu juga kalau dibanding Januari 2023," ungkapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan kelompok pengeluaran, di antaranya kelompk makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 1,07 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,62 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,28 persen, kesehatan sebesar 3,04 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen secara bulanan dan 5,28 persen year on year (yoy).
- Sensus Pertanian 2023 Dimulai, Ini Harapan BPS
- Wow! Indeks Pembangunan Manusia di Sumsel Naik Signifikan, Kini di Level Tinggi
- BPS Catat Inflasi Mei Rendah Banget, Paling Cekak selama 2023
- Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru, Ada yang Turun, Jadi Sebegini
- Kemendagri Dorong Percepatan Realisasi APBD dan Penanganan Inflasi 2023 Jawa Timur
- Sebegini Gaji Petugas Sensus Pertanian 2023, Alhamdulillah, Lumayan