Informasi Seputar Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tanpa SPBU dan Rest Area

Informasi Seputar Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tanpa SPBU dan Rest Area
Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). Foto: ANTARA/Risky Andrianto/wsj.

jpnn.com, JAKARTA - Proyek pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Elevated sudah selesai dan dalam beberapa hari mendatang akan dioperasionalkan secara fungsional.

Jalan tol sepanjang 38 kilometer ini membujur dari perbatasan Jakarta (Cikunir) ke arah timur sampai Karawang Barat (Jawa Barat). Ini akan menambah deret hitung ruas jalan tol yang telah dibangun sampai akhir 2019.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini tepat berada di atas Tol Jakarta-Cikampek. Ruas Tol Jakarta-Cikampek ini amat populer sebagai titik tumpu arus lalu lintas dari Tol Cipali (Trans Jawa) dan Cipularang.

Sebagai titik pertumpuan arus dari dua sisi itu, maka kepadatan arus Jakarta-Cikampek demikian tinggi. Arus yang diprediksi terus meningkat berimbas pada semakin padatnya ruas tol ini, meskipun sudah empat lajur.

Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini untuk mengatasi dan mengantisipasi peningkatan arus itu. Wujudnya berupa jalan layang berbayar sepanjang 38 kilometer.

Berada di atas Tol Jakarta-Cikampek yang sudah "existing" dengan empat lajur, Jakarta-Cikampek II Elevated ini dibangun untuk masing-masing dua lajur.

Secara kasat mata, ini adalah jalan di atas jalan atau biasa disebut jalan layang. Dalam bahasa awam, ini adalah jembatan tetapi jembatan yang panjang sekali dan posisinya di atas.

Tak ada pepohonan di sepanjang jalan atau jembatan layang ini. Tak ada pula Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan tempat istirahat (rest area) untuk sekedar "ngopi".

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek, panjang 38 kilometer tanpa SPBU, target pertengahan Desember 2019 mulai dioperasikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News