Infrastruktur Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia

Infrastruktur Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: Ricardo/JPNN

Karena itu, dibutuhkan tambahan dana dari berbagai sumber. Sri menyatakan, PT SMI sebagai BUMN yang bertugas mengelola pendanaan untuk infrastruktur kini punya banyak skema yang berbeda-beda.

’’Banyak menggabungkan dana dari grant (hibah), APBN, BUMN, dan swasta ke dalam satu proyek. Ini bagus,’’ kata wanita yang karib disapa Ani itu.

Menurut mantan managing director Bank Dunia tersebut, tahun ini fokus pemerintah adalah pembangunan kualitas SDM.

Pembangunan infrastruktur fisik tetap dilakukan meski bukan lagi fokus utama pemerintah.

Tujuannya, menjaga stabilitas dan pemerataan pembangunan. Jadi, bukan hanya dari sisi fisik.

Sebab, indeks daya saing tidak sekadar menilai infrastruktur fisik seperti jembatan, jalan, pelabuhan, dan lain-lain, tetapi juga kualitas SDM suatu negara.

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, Indonesia tidak cukup jika hanya membangun pelabuhan dan bandara.

Dengan kemajuan teknologi, Indonesia harus terus menggenjot peningkatan kualitas SDM dan ekonomi digital.

Indonesia masih berada di posisi ke-45 dari 140 negara dalam Global Competitiveness Index (GCI) 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News