Ingat, Belajar Agama Harus Sampai ke Intinya
Maka Allah kemudian menurunkan rasulullah Muhammad SAW untuk mendamaikan bumi ini dengan cara menyebarkan cinta.
"Kita belajar agama itu untuk menemukan nikmat dan lembutnya agama itu. Bukan untuk merusak perdamaian, apalagi membunuh sesama manusia," tukasnya.
Dia menegaskan bahwa hidup itu intinya cuma satu. Yaitu menanamkan cinta di hati orang lain dan tidak melukai serta menyakiti siapa pun.
"Kalau cinta sudah di dada, rahmatan lil alamin juga pasti tembus di dada. Kalau dia bekerja, maka ia akan menjadi profesional dan tidak memandang siapa pun yang dia kenal," imbuh Kiai Ridwan.
Dia meyakini bila umat islam memiliki pemahaman agama yang kuat serta bisa menjalankan nilai-nilai agama itu dengan baik, pasti tak satu pun paham radikalisme dan terorisme yang bisa memengaruhinya.
Apalagi, pemahaman itu ditambah penguatan ideologi bangsa yaitu Pancasila, maka bangsa Indonesia tidak akan bisa tersentuh oleh paham-paham negatif itu. Dengan demikian NKRI akan semakin kuat. (jos/jpnn)
Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi concern besar bangsa Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan