Ingat! Inilah Kasus-kasus Hate Speech dan Hoax Menonjol 2017

Ingat! Inilah Kasus-kasus Hate Speech dan Hoax Menonjol 2017
Jonru Ginting dengan baju tahanan dan celana pendek sedang digiring penyidik Polda Metro Jaya. Foto: Polda Metro Jaya

jpnn.com, JAKARTA - Polri sepanjang 2017 disibukkan berbagai kasus ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong alias hoax di media sosial. Hoaks dan ujaran kebencian menyebar begitu cepat di medsos.

Polisi pun sibuk memburu pelakunya. Ada nama-nama kondang, tapi ada pula nama yang baru terdengar setelah kasusnya terungkap.

Ada sejumlah nama yang menonjol dalam kasus hate speech atauun hoaks yang ditangani polisi sepanjang 2017. Sebagai contoh adalah kasus sindikat Saracen ataupun Jonru Ginting.

Polisi memang menangani banyak kasus hate speech ataupun hoaks. Namun, ada delapan kasus yang menonjol.(mg1/jpnn)

Berikut ini adalah 8 kasus hate speech dan hoaks yang menyita perhatian publik sepanjang 2017:

1. Ki Gendeng Pamungkas
Dia adalah pembuat video berdurasi lima detik yang memuat unsur kebencian. Paranormal yang tinggal di Bogor itu juga memproduksi atribut seperti kaus, stiker, hingga jaket bermuatan kebencian bernuansa SARA.

2. Muslim_Cyber1
Polisi menangkap HP selaku admin akun Intagram Muslim_Cyber1. Dia telah mengunggah screenshoot percakapan palsu antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Di percakapan itu, seolah Kapolri dan Argo berencana merekayasa kasus untuk menjatuhkan Habib Rizieq Shihab.

Polri sepanjang 2017 disibukkan berbagai kasus ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong alias hoaks di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News