Ingat Tomy

Oleh: Dahlan Iskan

Ingat Tomy
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Hanya ada kami bertiga di situ: saya belum menulis naskah untuk Disway edisi esok hari. Juga belum memilih komentar pilihan.

Senja itu saya bisa istirahat sambil menulis.

Tak terasa di luar sudah gelap. Sebelum menulis saya ingin sekali mengirim WA ke dirut ASDP yang hebat itu: Mbak Ira. Bukan untuk memujinyi.

Hanya untuk curhat: colokan HP di ruang itu jadul sekali. Padahal, di zaman ini, colokan HP lebih penting dari pantun terbaik Aryo sekalipun.

Saya batalkan rencana itu. Terlalu sepele soal colokan untuk diketahui seorang dirut.

Saya juga tidak mau dinilai menjadi penumpang yang cerewet. Toh masih ada 10 persen baterai di HP saya. Pasti cukup untuk satu naskah pendek.

Dan lagi belum tentu naskah lebih penting dari pantun yang kini mewabah. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Berita Selanjutnya:
Sesal Istri

Artinya: kalau proyek itu gagal bayar, seluruh kekayaan Tomy Winata disita bank. Termasuk semua kekayaan anak-anaknya.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News