Sesal Istri

Oleh: Dahlan Iskan

Sesal Istri
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - ISTRI polisi itu mengaduk-aduk emosi dan perasaan siapa saja. Begitu naik podium, dia tidak bisa langsung berbicara. Suaminyi, Jason Rivera, yang baru tiga bulan lalu mengawininyi, ada di peti mati di depannyi.

"Kini saya memang punya ribuan saudara dan saudari baru, anggota polisi, tapi tanpa Jason jiwa saya sunyi," kata Ny Jason, Dominique Luzuriaga.

Wajahnyi terus menunduk. Telapak tangannyi terus ditepuk-tepukkan secara lirih dengan irama sangat cepat ke podium. Dia seperti sulit untuk memulai bicara.

Baca Juga:

Terus saja telapak tangannyi ditepukkan ke podium. Berkali-kali. Lebih 20 sentuhan. Belum juga mulai bicara. Dia terisak.

Dominique kian sulit bicara. Maskernyi pun agak melorot. Dia raih masker itu. Dia renggut dari mulutnyi. Dia lepas pula kacamatanyi –yang kelihatannya mulai berembun air mata. Seorang wanita mendekat. Mengambil masker dan kacamata itu. Juga menguatkannyi.

Tatapan wajahnyi masih terus ke kertas naskah yang akan dia baca. Dia usap-usap kertas itu, seperti ingin memperjelas huruf-hurufnya yang terasa kabur oleh linangan di kornea.

"Saya ingin mengucapkan selamat pagi kepada Anda semua," katanyi lirih. "Tapi inilah pagi yang paling buruk."

Jason Rivera, seorang polisi berpangkat sersan satu New York, tewas ditembak residivis Jumat petang sebelumnya. Yakni ketika Jason dan dua teman tugasnya memenuhi panggilan telepon seorang ibu yang merasa terancam oleh ulah anaknyi.

Penyebab pertengkaran itu adalah: keinginan istri agar di saat berdua janganlah membawa HP dinas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News