Inggris Bela Warga Hong Kong, Tiongkok Umbar Ancaman

Inggris Bela Warga Hong Kong, Tiongkok Umbar Ancaman
Demonstran berhasil membobol gedung Parlemen Hong Kong, Senin (1/7). Foto: Reuters

"Sepertinya, dia (Hunt) masih berkhayal bahwa kolonialisme Inggris masih berjaya. Karena itu, mereka masih mengobok-obok urusan Negara lain," imbuhnya.

Tak lama setelah itu, Liu Xiaoming ikut buka suara. Dia menggelar konferensi pers di Kedutaan Besar Tiongkok di London. Kalimatnya tegas. "Inggris, sepertinya, melakukan kesalahan dengan mencampuri urusan internal sebuah negara dan mendukung pelaku kerusuhan. Kami harap mereka lebih berhati-hati jika tak ingin hubungan bilateral rusak," ungkap dia menurut South China Morning Post.

Di sisi lain, kubu Carrie Lam terus berusaha untuk mengikuti nasihat Beijing. Kemarin polisi Hong Kong sudah menangkap 11 pria dan 1 perempuan yang terlibat dalam aksi vandalisme.

Menurut The Guardian, tersangka dengan rentang umur 14 sampai 31 tahun itu dikenai pasal kepemilikan senjata, masuk tanpa izin, menyerang aparat, sampai menghalangi hukum. "Kami akan mengusut tuntas kasus ini sampai semua pelaku tertangkap." Demikian pernyataan resmi dari kepolisian.

Sehari sebelumnya, polisi mengaku menangkap delapan orang. Enam pria dan dua perempuan itu ditangkap dengan tuduhan penyebaran informasi pribadi kepublik. Mereka dituduh telah menyebarkan data pribadi personel kepolisian yang membuat mereka mendapatkan teror via telepon setiap saat.

"Mereka telah mengganggu banyak petugas kami. Beberapa keluarga polisi bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan," ujar Kepala Biro Keamanan Siber dan Kejahatan Teknologi Kepolisian Hong Kong Swalikh Mohammed. (bil/c10/dos)


Polemik pascademo 1 Juli di Hong Kong menyebabkan hubungan Inggris dan Tiongkok merenggang


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News