Ingin Putra Daerah jadi Kadistrik di Hoeya

Ingin Putra Daerah jadi Kadistrik di Hoeya
Ingin Putra Daerah jadi Kadistrik di Hoeya
Mengapa mereka menginginkan demikian" Menurut Pdt Eliezer ketika pemerintah akan membangun Hoeya ke depan, tidak akan berbenturan dengan masyarakat adat yang ada di sana. Misalnya karena kadistriknya orang dari luar, otomatis masyarakat akan minta ganti rugi lahan, tetapi kalau dipimpin anak asli, masyarakat akan lebih mudah memahami, karena dari sisi bahasa tidak ada masalah.

Dikatakannya, ketika yang menjadi kadistrik adalah anak dari luar Hoeya, dipastikan akan mengalami kendala. Mulai dari masalah bahasa, adat, kebiasaan sertai faktor lain turut mempengaruhi. Juga termasuk kondisi alam. Sehingga masalah komunikasi akan menjadi salah satu kendala besar dalam membangun Hoeya.

“Kalau di Hoeya itu kan cuacanya sangat dingin. Otomatis ketika dari luar yang memimpin, butuh penyesuaian lagi, sehingga kemungkinan besar tidak akan betah berlama-lama di Hoeya. Jadi kesimpulannya Putra Hoeya yang harus memimpin kami,” tegas Pdt. Elieze diaminkan tokoh lainnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa harapan agar anak asli Hoeya sendiri yang nantinya akan memimpin Hoya, telah dibicarakan sebelumnya dalam pertemuan yang dilaksanakan bersama masyarakat Hoya, pada Jumat (24/2) lalu di rumah kediaman almarhum Frans Kilangin di Kampung Karang Senang, SP 3, yang dihadiri sekitar 30 warga.  Lima diantaranya adalah pendeta yakni Pdt.Pilemon Uamang, Pdt.Sem Uamang, Pdt. Piter Uamang, Wakil Klasis Gereja Kingmi, Pilipus Dolame, STh MM dan Pdt Eliezer Uamang sendiri, juga dihadiri perwakilan Kepala Kampung, Yance Kelabetme dan yang lainnya.

TIMIKA - Warga Hoeya mengharapkan agar nantinya yang memimpin mereka menjadi Kepala Distrik adalah putra daerah asli Hoeya, karena mereka sudah siap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News