Ini 4 Sindrom Langka Yang Terjadi pada Ibu Hamil

Ini 4 Sindrom Langka Yang Terjadi pada Ibu Hamil
Ilustrasi logo seseorang hamil. Foto: Antara

Mual dan muntah merupakan gejala normal pada kehamilan yang sering disebut sebagai morning sickness. Biasanya terjadi pada ibu hamil saat trimester pertama, yaitu minggu ke-6  dan puncaknya pada minggu ke-9. Morning sickness dapat hilang pada minggu ke-16 hingga ke-18. 

Namun, jika gejala mual dan muntah sangat parah dan lebih lama sampai akhir kehamilan, gejala ini sudah dapat dikatakan sebagai hiperemesis gravidarum. Terkadang penderita juga perlu diopname di rumah sakit karena gejala yang terlalu parah, hingga menyebabkan dehidrasi dan defisiensi vitamin dan mineral. 

Pada beberapa kasus, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat mengalami penurunan berat badan hingga lima persen dari berat normalnya sebelum hamil. 

Penyebab pasti dari sindrom ini masih tidak diketahui. Beberapa teori menyebutkan ketidakseimbangan hormon, defisiensi vitamin B, hipertiroidim, infeksi helicobacter pylori, arus balik asam lambung (GERD), faktor psikologis dan gangguan pada metabolisme karbohidrat.

3. HELLP syndrome

Sindrom ini merupakan singkatan dari Hemolysis, Elevated Liver enzyme levels, and Low Platelet levels syndrome. 

Sindrom HELLP merupakan kondisi yang mengancam jiwa sang ibu dan merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling ditakuti. Biasanya sindrom ini terjadi pada trimester ketiga, namun juga masih dapat terjadi segera setelah persalinan. 

Berbagai gejala pada sindrom HELLP yang bisa Anda kenali antara lain lemah, bengkak akibat penumpukan cairan, kenaikan berat badan berlebihan, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri pada perut kanan bagian atas atau tengah, pandangan kabur. 

Penting untuk mengontrol kehamilan secara rutin agar gejala sindrom bisa dikenali sejak awal oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News