Ini Alasan Kendaraan Keluaran Terbaru Harus Tetap Gunakan BBM Beroktan Tinggi
Jangan lupa, jelas Iman, bahwa spesifikasi mesin kendaraan keluaran terbaru memang dirancang untuk BBM dengan RON yang tinggi.
Dengan demikian, BBM yang dipakai juga harus sesuai.
“Kalau motor dirancang untuk oktan tinggi maka harus mempergunakan BBM dengan angka oktan tinggi. Jika tidak, maka akan terjadi off-design operation atau operasi mesin di luar perancangan,” imbuhnya.
Dampak pemakaian BBM beroktan rendah memang merugikan.
Selain meningkatkan risiko kerusakan motor, jelas Iman, BBM RON rendah juga memperburuk emisi gas buang kendaraan bermotor, menurunkan unjuk kerja motor, membuat motor mengelitik (knocking), bahkan berpotensi membuat ruang bakar berlubang.
“BBM RON rendah bisa menyebabkan knocking atau mengelitik. Knocking harus dihindari, karena dalam kasus ekstrim bisa merusak mesin, membuat piston berlubang, serta menurunkan efisiensi dan menaikkan emisi gas buang,” seru Iman.(chi/jpnn)
Kendaraan keluaran terbaru yang sudah menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tetap diharuskan memakai bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Mobil Habis Dipakai Mudik Lebaran, Cek 6 Komponen Ini, Jangan Diabaikan
- Motorist Pertamina Gercep Kirim BBM ke Kendaraan yang Kehabisan Bensin di Tol, Lihat Tuh
- Perang Iran-Israel, Bagaimana Nasib Harga BBM Subsidi?
- Menggeber Suzuki Ertiga Hybrid Lebih dari 400 Km, Seberapa Irit Konsumsi Bahan Bakarnya?
- Idulfitri, Pertamina Tambah 164.640 Tabung LPG 3 Kg di Situbondo-Banyuwangi
- Penggunaan BBM Jenis Pertamax dan Pertalite Meningkat