Ini Alasan Perlu Dibangun Banyak SPBG di Jakarta

Ini Alasan Perlu Dibangun Banyak SPBG di Jakarta
Ini Alasan Perlu Dibangun Banyak SPBG di Jakarta

“Sekarang, kan harga premium akan naik. Tapi harga BBG lebih murah dibanding premium. Kalau harga BBG lebih murah, bukan tidak mungkin masyarakat akan beralih ke BBG. Makanya kita beri contoh tidak membeli mobil, tapi menyewa mobil dengan BBG,” jelas bekas Wali Kota Jakarta Pusat ini.

Menyangkut hal ini, Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Budi Karya Sumadi mengaku siap membangun 20 SPBG yang terdiri dari 10 SPBG statis dan 10 SPBG mobile. Saat ini, pihaknya bersama PT TransJakarta tengah bekerja sama mencari lokasi SPBG yang tepat, seperti depo TransJakarta.

“TransJakarta adalah pemakai utama. Makanya kita bekerja sama dengan PT TransJakarta,” timpalnya.

Adapun anggaran pembangunan 20 SPBG itu, kata Budi, di­dapat dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 300 miliar yang dikucurkan tahun ini. Sedangkan total lahan yang akan digunakan mencapai 3.000 meter persegi.

“Kita melihat lahan tidak hanya karena lahan itu milik PT Transjakarta saja, tetapi juga harus dilihat jaringan pipanya,” jelas bekas Dirut Ancol ini.

Sebelumnya Badan Layanan Umum Transjakarta meminta pemerintah menambah SPBG. Ini untuk menjamin pasokan armada baru yang ditargetkan mencapai 2.000 bus hingga akhir 2014.

Kepala Seksi Pengendalian Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Susilo Dewanto mengatakan, minimal 20 SPBU baru dengan perhitungan satu SPBG cukup untuk 100 bus. Sehingga untuk memasok 3.000 armada perlu ada minimal 30 SPBG di Jakarta.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta SPBG baru didirikan di lokasi dekat koridor atau di sepanjang jalur TransJakarta.

JAKARTA - Minimnya jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dituding membuat bus TransJakarta terlambat datang. Pramudi TransJakarta Suryadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News