Ini Alasan Turis Tiongkok Belum Tentu akan Datang dalam Jumlah Besar ke Australia
Sama seperti Melody Meng, Jannelle Yang juga sudahdua tahun tidak bertemu orangtuanya di Tiongkok.
Orangtuanya juga berusia di atas 60 tahun dan mendapatkan vaksin Sinopharm.
"Saya dengan yakin pernah mengatakan kepada anak perempuan saya bahwa ketika Australia berhasil menangani pandemi, maka kakek-neneknya akan kembali [datang mengunjungi] namun sekarang saya sudah tidak yakin lagi," katanya.
"Australia akan menerima siapa saja yang sudah divaksinasi penuh, tapi orangtua saya sudah divaksinasi dengan vaksin yang tidak diakui di Australia, padahal itu di luar kontol mereka."
Jannele Yang mengatakan orangtuanya mendapatkan booster Sinopharm juga karena mereka sebelumnya mendapat vaksin yang sama.
"Jadi kami mengalami jalan buntu. Seperti tidak ada solusi untuk masalah kami baik di Tiongkok dan di Australia. Kami merasa putus asa."
Turis Tiongkok suka produk Australia
Sebelum pandemi, wisatawan terbesar ke Australia adalah dari Tiongkok. Jumlahnya 15 persen dari jumlah turis keseluruhan antara Juli 2018 sampai Juni 2019.
Meski turis asal Tiongkok paling banyak membelanjakan uang mereka di Australia, setelah nantinya perbatasan internasional dibuka mereka belum tentu akan kembali dalam jumlah besar
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat