Ini Harga yang Ditawarkan Sindikat Penjual Obat Terapi COVID-19, Keterlaluan
jpnn.com, JAKARTA - Puluhan sindikat obat terapi COVID-19 dibekuk jajaran Ditnarkoba Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, sindikat tersebut ditangkap lantaran mencari keuntungan dengan menjual obat di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Mereka mencari keuntungan dengan cara menimbun untuk menjual berkali-kali lipat. Karena langka dijual sampai puluhan juta," kata Yusri saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (4/8).
Adapun obat yang dijual para pelaku yakni Avigan Favipiravir, Actemra, Fluvir Oseltamivir, Azithromycin, dan Ivermectin.
Dari sekian obat itu, Actemra paling mahal dijual pelaku.
Obat Actemra 80 mg/4 ml dijual Rp40 juta, sedangkan HET Rp 1.162.200.
Total barang bukti yang disita dari tangan pelaku sebanyak 6.964 butir dan 27 botol vial obat terapi Covid-19.
Pada pengungkapan kasus tersebut, total ada 24 pelaku yang diamankan. Satu di antaranya seorang perawat.
Puluhan sindikat obat terapi COVID-19 dibekuk jajaran Ditnarkoba Polda Metro Jaya.
- Galih Loss Mengaku Video Penistaan Agama untuk Menghibur dan Endorsemen
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- 389 PPPK 2023 Terima SK, Semuanya Tenaga Kesehatan
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Atasan 5 Oknum Polisi yang Terlibat Narkoba di Depok Harus Diperiksa
- Layanan SIM Keliling Hari Ini, Ada di Mana?