Ini Kemungkinan Alasan Gerindra-PKS Semangat Dukung Angket untuk Yasonna

Ini Kemungkinan Alasan Gerindra-PKS Semangat Dukung Angket untuk Yasonna
Direktur LIMA, Ray Rangkuti. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pengesahan kubu Agung Laksono sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly, dinilai tidak hanya berimplikasi tercerai-berainya keanggotaan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR. Namun dapat berakibat berubahnya struktur kepemimpinan di DPR dan MPR.

Menurut Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, prediksi hadir berdasarkan fakta kubu Agung Laksono secara terang-terangan menyatakan akan keluar dari KMP. Artinya, dengan keluarnya Golkar dari KMP, kemungkinan struktur fraksi yang baru menuntut dilakukan pemilihan ulang terhadap unsur kepemimpinan di DPR, sangat terbuka lebar.

“Fraksi DPR yang baru bisa saja menuntut dilakukan kocok ulang unsur pimpinan, baik di DPR maupun MPR. Skenarionya tetap mempertahankan struktur pemimpin dari Golkar, tapi yang versi Agung Laksono bersama PAN dan Partai Demokrat. Sementara posisi PKS dan Gerindra bisa digantikan oleh PDIP dan PPP versi Romahurmuziy,” ujarnya, Rabu (25/3).

Ray menduga kondisi inilah yang membuat Fraksi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) begitu bersemangat mewacanakan penggunaan hak angket. Sampai-sampai terlihat seperti membawa gerbong fraksinya untuk memperkuat wacana tersebut.

“Caranya dapat dilakukan dengan menggalang mosi tidak percaya khususnya kepada dua pimpinan DPR dari Fraksi PKS dan Gerindra. Dengan berbagai dalih, mosi tidak percaya dapat digulirkan. Akhirnya cerita gulung-menggulung baru dimulai,” katanya.(gir/jpnn)

 


JAKARTA – Pengesahan kubu Agung Laksono sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News