Ini Kondisi Terkini Perekonomian Selama Masa Pemulihan

Ini Kondisi Terkini Perekonomian Selama Masa Pemulihan
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto. Screenshot

Terlebih, berbagai dukungan terhadap dunia usaha dan masyarakat telah diberikan, seperti program penempatan dana dan penjaminan kredit yang telah mendorong aktivitas di sektor keuangan dan sektor riil.

Kemudian, program perlindungan sosial juga telah membantu menjaga daya beli masyarakat selama masa pandemi.

“Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program PEN dengan alokasi anggaran sebesar Rp 372,3T di 2021. Alokasi anggaran ini telah disiapkan untuk mendorong percepatan implementasi program yang mendukung penciptaan lapangan kerja,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan daya saing daerah dan memperkuat penyelarasan kebijakan pajak antara pemerintah pusat dan pemda sehingga, disusun RPP Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, di mana melalui peraturan ini akan mengatur tarif yang diberlakukan untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN).

Menko Airlangga mengatakan, nantinya pemerintah pusat akan memberikan dukungan insentif anggaran bagi pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan kemudahan berusaha.

“Dengan berbagai kombinasi kebijakan ini maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 4,5 hingga 5,5% di tahun 2021 dengan inflasi tetap terjaga di kisaran 3%,” pungkasnya.

Kondisi ini didukung dengan konsumsi, investasi, dan aktivitas perdagangan internasional yang pulih seiring dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional serta perbaikan ekonomi global.

Namun demikian, upaya pemerintah tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk akademisi dan lembaga pendidikan.

Menko Airlangga Hartarto optimistis pada 2021 akan menjadi tahun peluang dan tahun pemulihan ekonomi nasional dan global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News