Ini Lima Area Korupsi yang Bakal Ngetren di 2015

Ini Lima Area Korupsi yang Bakal Ngetren di 2015
Gedung KPK/ dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi harus mengantisipasi tren area korupsi di 2016. Menurut pengajar Universitas Padjajaran Bandung, Muradi ada lima area korupsi yang bakal ngetren pada tahun depan.

Menurut Dia, lima tren area tersebut adalah bagian dari pekerjaan rumah pimpinan KPK sebelumnya sehingga tetap harus diproses. Namun, secara bersamaan pimpinan KPK menegaskan langkah-langkah pencegahan di luar proses hukum yang tengah dilakukan.

"Pimpinan KPK yang baru harus membangun komitmen penyelenggaraan pemerintahan antikorupsi yang tercermin dengan praktik good governance yang dapat mengedepankan pencegahan dibandingkan dengan memproses pemberantasan korupsi," papar Muradi, Rabu (30/12) kepada JPNN.

Muradi mengatakan bahwa tren dan kecenderungan praktik korupsi 2016 akan banyak terjadi pada lima area. Pertama, lingkaran terdekat presiden yakni sejumlah kementerian, eks relawan pendukung Jokowi yang menduduki sejumlah jabatan strategis. "Bahkan orang-orang terdekat presiden," tegasnya.

Area kedua adalah elit politik partai politik pendukung Jokowi yang secara terbuka atau diam-diam menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dan kelompoknya.

Area ketiga adalah sejumlah kepala daerah yang juga menyalahgunakan kekuasaannya. Area keempat, praktik penyimpangan yang terjadi di BUMB dan anak perusahaannya. Kelima, praktik penyalahgunaan kekuasaan di lembaga penegakan hukum dan pertahanan keamanan. 

"Baik Polri, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan lembaga peradilan lainnya," kata Muradi.

Sementara, praktik penyimpangan di TNI dan Kementerian Pertahanan meski belum yang diproses secara terbuka namun kata Muradi, perlu ada komitmen dari Menteri Pertahanan dan Panglima TNI untuk secara bertahap melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam proses hukumnya.

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi harus mengantisipasi tren area korupsi di 2016. Menurut pengajar Universitas Padjajaran Bandung, Muradi ada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News