SIMAK: Saran Gerindra ke Pemerintah Soal MEA

SIMAK: Saran Gerindra ke Pemerintah Soal MEA
Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI, Ahmad Muzani. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI, Ahmad Muzani menilai hampir di semua sektor Indonesia menjadi negara yang belum siap menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan 1 Januari 2016.

“Mempelajari perkembangan dan persiapan Indonesia memasuki MEA, menurut kami, hampir semua sektor Indonesia belum siap menghadapi pasar global Asean. Sebab kompetisi dan daya saing kita dibanding dengan negara-negara Asean itu sangat lemah,” kata Ahmad Muzani, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/12).

Kalau pemerintah membiarkan pada 1 Januari 2016 dan seterusnya Indonesia masuk dalam MEA, ujar Muzani, konsekuensinya produktivitas Indonesia akan berkurang karena daya saing produk Indonesia kalah di banding Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Demikian juga dengan tingkat keterampilan tenaga kerja Indonesia di banding dengan Filipina, Kamboja, dan Vietnam.

“Indonesia lebih jauh tertinggal. Mereka lebih fight,” ujar anggota Komisi I DPR RI ini.

Pada bidang ekonomi kreatif, ujarnya, Indonesia relatif  bisa bersaing dengan Thailand.

“Tapi pada bidang perbankan, tingkat suku bunga bank di Indonesia lebih tinggi di banding Filipina, sebab rata-rata di atas 10 persen. Sementara di Filipina hanya pada kisaran delapan persen,” ungkapnya.

Untuk sektor pendidikan lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung I ini, Indonesia kalah telak dari Malaysia dan Singapura.

JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI, Ahmad Muzani menilai hampir di semua sektor Indonesia menjadi negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News