Ini Penyebab STAN dan IPDN Mulai Kurang Diminati
jpnn.com, JAKARTA - Penerimaan sekolah kedinasan resmi ditutup pada 30 April pukul 23.59. Situs Badan Kepegawaian Negara (BKN) https://sscndikdin.bkn.go.id mencatat 277.402 orang bersaing memperebutkan 13,677 formasi atau kursi.
Sejumlah 46.267 orang lainnya (16,7%) hanya mengisi biodata dan tidak melakukan pemilihan sekolah kedinasan sehingga dinyatakan gagal.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menyatakan, peta persaingan sekolah kedinasan tahun ini berubah drastis.
Jika tahun sebelumnya PKN STAN dan IPDN yang masing-masing dikelola Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri selalu menjadi pilihan favorit.
Tahun 2018 tingkat persaingan paling ketat justru berada di ATKP Medan (1:46), diikuti API Madiun (1:45), dan peringkat ketiga POLTEKIM (1:34).
IPDN sendiri berada di peringkat ke-10 (1:23), sedangkan PKN STAN menduduki peringkat ke-11 (1:20) dari sisi persaingan kursi.
POLTEKPEL Surabaya menduduki peringkat paling buncit dengan 1 kursi diperebutkan oleh 5 orang.
"Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebab perubahan peta persaingan ini adalah pesatnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Itu sebabnya IPDN dan STAN mulai kurang peminatnya," jelas Ridwan, Selasa (1/5). (esy/jpnn)
Sejumlah 46.267 orang lainnya (16,7 persen) hanya mengisi biodata dan tidak melakukan pemilihan sekolah kedinasan sehingga dinyatakan gagal.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Permintaan Khusus Mendagri kepada Praja IPDN sebagai CPNS, Tegas
- Rektor Hadi Gelorakan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik di Seminar Nasional IPDN
- Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun Penjara
- Dies Natalis ke-68, IPDN Konsisten Tingkatkan Daya Saing Praja
- 1.084 Praja Utama Turun ke Lapangan, Rektor IPDN Beri Pesan Khusus
- Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Manfaatkan Ekonomi Digital