Ini Pesan Pasien yang Sembuh dari Covid-19

Ini Pesan Pasien yang Sembuh dari Covid-19
Ilustrasi - Covid-19 (Corona virus disease 2019). Foto: Antara/Dian Hadiyatna/HO

"Awal mula saya kena gejala itu pada tanggal 4 Maret 2020. Gejalanya itu demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, terus menggigil gejala-gejala umum. Tapi pas periksa ke dokter langsung mendapat rujukan karena ada perjalanan ke luar negeri (umrah) dan masuk ruang isolasi pada tanggal 9 Maret 2020," ungkapnya.

Saat menjalani pemeriksaan di RSUD Bahteramas, pada 9 Maret 2020, ia langsung dibawa ke ruang isolasi oleh tim medis lantaran memiliki riwayat perjalanan umrah dan menunjukkan gejala COVID-19. Dirinya mengaku sempat khawatir saat uji swab, khawatir positif.

"Perasaan waktu dirawat sebetulnya cukup khawatir, bertanya-tanya apakah nanti positif betulan atau tidak. Tapi setelah dinyatakan positif juga tidak merasakan sakit yang parah. Kalau dalam kategori saya dalam kategori ringan, ndak berat jadi proses penyembuhannya juga cepat," ungkapnya.

Ia pun berpesan, agar masyarakat tidak perlu resah dan mengucilkan orang yang positif COVID-19, karena menurut dia, orang yang positif bukan sebuah aib sehingga harus dijauhi apalagi dikucilkan.

Dirinya optimis, bahwa virus tersebut bisa disembuhkan, dengan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak stres, tetap menjaga imun tubuh dan selalu menaati imbauan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran virus tersebut.

Usai dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, ia mengaku bila dibutuhkan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan COVID-19, dengan tegas ia menyampaikan bahwa dirinya siap menjadi relawan COVID-19. (antara/jpnn)

Fitri Amaliah (25), pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara mengatakan salah satu hal yang dia lakukan saat menjalani isolasi.


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News