Ini Serius! Pentolan TPN Ganjar-Mahfud Ikut Resah soal Prabowo Diduga Terima Rasywah

Ini Serius! Pentolan TPN Ganjar-Mahfud Ikut Resah soal Prabowo Diduga Terima Rasywah
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md (TPN Ganjar - Mahfud) Todung Mulya Lubis. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md (TPN Ganjar Mahfud) Todung Mulya Lubis mengaku ikut resah dengan kabar kurang sedap tentang dugaan suap yang mendera Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menurut Todung, salinan dokumen mengenai investigasi The Group of States Against Corruption (GRECO) atau Kelompok Negara Melawan Korupsi atas dugaan rasuah dalam kesepakatan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI dengan Qatar soal jual beli jet tempur Mirage 2000-5 bekas tidak bisa disepelekan.

GRECO yang bermarkas di Strasbourg, Prancis, merupakan badan pemantau antikorupsi Uni Eropa.

Dalam dokumen yang beredar disebutkan bahwa GRECO meminta bantuan Amerika Serikat (AS) mengungkap dugaan suap atau rasywah di balik rencana Kemenhan RI membeli pesawat bekas dari Qatar.

"Saya sempat membaca kopi dari Telegram tersebut, ya, dan menurut saya ini sangat serius," ujar Todung dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024).

Advokat senior itu mengaku memantau informasi awal soal dugaan rasuah tersebut. Todung juga merujuk pada keterangan akademikus sekaligus pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie.

Informasi yang beredar menyebut ada kesepakatan soal pembayaran balik atau cashback dari pihak Qatar kepada Prabowo. Cashback itu disepakati 7 persen dari total transaksi yang akan dilakukan.

Kemenhan berencana membeli 12 Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Harga per unit pesawat temput buatan Prancis itu ialah USD 66 juta.

Menurut Todung, salinan dokumen mengenai investigasi Kelompok Negara Melawan Korupsi (GRECO) Uni Eropa atas dugaan suap deal Mirage bekas tak bisa disepelekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News