Ini Strategi Korlantas Polri Menghadapi Arus Balik Lebaran, Pemudik Perlu Tahu

Ini Strategi Korlantas Polri Menghadapi Arus Balik Lebaran, Pemudik Perlu Tahu
Petugas sedang mengarahkan pengguna kendaraan pribadi saat arus mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Panjang. Bandarlampung, Senin (8/4/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Dia mengatakan pada saat volume kendaraan di satu penggal jalan mengalami kelebihan daya tampung (over load) atau visiratio (kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan) lebih dari 0,8 persen atau mendekati angka 1 persen maka perlu upaya-upaya untuk melakukan penambahan kapasitas jalan.

"Secara universal di negara mana pun, akan melakukan penambahan kapasitas jalan dengan apa? Yaitu dengan contraflow,” ujarnya.

Berdasarkan prediksi Jasamarga, visi ratio di KM 66 mencapai 0,96 persen bahkan mencapai 1,16 persen bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Di KM 66 itu, pertemuan antara Trans Jawa dari arah timur dan Cipularang dari arah Bandung. Jadi, di pertemuan tersebut visi ratio-nya ada di 1,16 persen,” kata Aan.

Meski telah dilakukan rekayasa lalu lintas, kata Aan, visi ratio di titik tersebut masih di angka 0,96 persen. Yang artinya, arus akan padat, dan sulit bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Akan tetapi, ini akan kami kelola. Mudah-mudahan dengan beberapa pembatasan nanti ini bisa mengurangi visi ratio yang lebih ideal lagi," ucapnya.

Aan menekankan bahwa penerapan contraflow arus balik dilaksanakan dengan mengikuti catatan evaluasi yang disampaikan oleh pemangku kepentingan terkait, termasuk ahli.

Evaluasinya, yakni dengan mengerahkan safety car, penambahan rambu-rambu dan pembatas jalan dengan jarak tadinya 30 meter menjadi 10 meter, dan setiap 2,5 meter akan dirapatkan untuk pembatas jalannya.

Inilah strategi Korlantas Polri menghadapi puncak arus balik Lebaran terutama di jalan tol. Pemudik perlu tahu ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News