Ini Tampang Predator Seksual di Jepara, 31 Anak Jadi Korban

Ini Tampang Predator Seksual di Jepara, 31 Anak Jadi Korban
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio tampak melihat predator seksual digiring untuk dimasukkan ke mobil tahanan setelah penggeledahan di rumah tersangka, di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Rabu (30/4/2025). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

"Jika tidak mau menuruti maka video yang direkam pelaku akan disebarkan sehingga korban ketakutan, bahkan ada 10 korban lebih yang melakukan pertemuan dan akhirnya disetubuhi," ungkapnya.

Kombes Subagio mengaku tidak nyaman mengungkapkan jumlah korban kejahatan predator seksual asal Jepara itu. Namun, kasus ini juga perlu disampaikan demi kepentingan masyarakat, terutama para orang tua yang memiliki anak perempuan agar mengontrol perilaku anak dalam menggunakan media sosial, seperti Telegram dan WhatsApp.

"Pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan Telegram dan ditindaklanjuti dengan WhatsApp," ujarnya.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku merekam korbannya sehingga akan dilakukan penyelidikan guna mengetahui masing-masing korbannya.

"Pelaku ini merupakan predator seks dan korbannya anak-anak. Saya juga tidak mau anak ini menjadi trauma dan jadi korban perundungan temannya, bahkan ada yang mau bunuh diri," ujarnya.

Subagio menambahkan aksi kejahatan seksual pelaku berlangsung sejak September 2024.

Terungkapnya kasus tersebut berawal dari kerusakan HP salah satu korbannya, yang kemudian diperbaiki di jasa servis HP oleh ayah korban.

Setelah HP diperbaiki dan dihidupkan, ayah korban mengetahui di telepon genggam anaknya itu tersimpan data kasus kejahatan seksual tersebut dan selanjutnya melapor ke polisi.

Polda Jateng mengungkap predator seksual di Jeparang berinisial S telah beraksi sejak 2024. Ada 31 anak jadi korban. Begini modusnya.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News