Inikah yang Terjadi Ketika Orang Kaya Tiongkok Berani Melawan Pemerintah?

Inikah yang Terjadi Ketika Orang Kaya Tiongkok Berani Melawan Pemerintah?
Fan BingBing dan Jack Ma menghilang selama beberapa bulan setelah menghadapi masalah dengan Partai Komunis China. (Wikimedia Commons: Georges Biard/Reuters: Yuya Shino)

Di saat dia hendak meluncurkan Ant Group ke bursa saham, Jack Ma sedang berada di titik puncak dan bersedia memberikan pendapat apa saja, baik diminta atau tidak, ke publik.

Dia begitu percaya diri  sampai berani mengkritik kalangan keuangan di Tiongkok dengan mengkritik pihak regulator yang dianggap mengekang inovasi dan juga menyerang pihak perbankan yang disebutnya  memiliki budaya 'rumah gadai'.

Kritikan inilah yang tampaknya membuat kesal pemerintah yang biasanya memang tidak suka menerima kritikan.

Menurut akademisi Tiongkok Wu Qiang, Jack Ma sudah melampaui 'garis merah' yang ada dalam sistem Partai Komunis.

"Pengusaha tidak bisa terlibat dalam soal politik," kata Wu Qiang yang pernah menjadi dosen di Tsinghua University tersebut.

"Yang dikhawatirkan Beijing adalah bahwa pengusaha, dengan berbagai caranya akan terlibat atau berusaha mempengaruhi keputusan politik yang diambil Partai Komunis Tiongkok."

Ada alasan yang jelas mengapa pemerintah di berbagai negara berusaha membatasi kuasa yang dimiliki oleh perusahaan teknologi raksasa sekarang ini. Di Eropa, denda besar dikenakan terhadap perusahaan teknologi yang dianggap melanggar aturan.

Sekarang ini di Amerika Serikat ada debat politik mengenai apakah perusahaan teknologi harus diatur sedemikian rupa seperti perusahaan yang menyediakan kebutuhan dasar seperti listrik dan air.

Semakin banyak orang kaya di Tiongkok, namun menjadi kaya di sana juga mendatangkan risiko menjadi perhatian pemerintah atas berbagai tindakan mereka yang lakukan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News