Inilah 4 Poin Kontrak Politik Djarot-Sihar dengan PPP
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon gubernur (cagub) dan cawagub Sumut Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus membuat kontrak politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ada empat poin dalam kontrak politik yang wajib dilaksanakan oleh Sihar-Djarot.
"Karena ada keberatan dari teman-teman di sana maka Pak Djarot dan Pak Sihar membuat kontrak politik dengan PPP yang berkaitan dengan umat Islam," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani, Rabu (10/1).
Poin pertama, Djarot dan Sihar akan mendukung gerakan nasional wakaf Alquran yang memang digelorakan oleh PPP.
"Kami tahun lalu wakafnya mendistribusikan lebih dari 50.000 Alquran di luar pulau Jawa, khususnya provinsi yang Islamnya masih minoritas," ungkap Arsul.
Kedua, PPP meminta jika Djarot dan Sihar menjadi gubernur dan wakil gubernur nanti mengalokasikan lebih besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan lembaga pendidikan Islam dan pondok pesantren yang ada di sana.
Ketiga, PPP meminta Djarot dan Sihar agar mendorong lahirnya peraturan daerah yang melarang atau membatasi peredaran minuman keras di wilayah Sumut.
Keempat, kalau menang maka selama pemerintahan indeks pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Sumut harus ditingkatkan dan terus menggenjot program pengentasan kemiskinan.
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, kontrak politik dengan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dilakukan karena ada keberatan kader di Sumut.
- Siap Bertarung di Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran di PKB
- Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub dari PKB
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Kode Keras Mardiono Siap Bergabung Untuk Membangun Indonesia
- Mardiono Dinilai Berperan Minim dalam Meraup Suara PPP
- Mardiono Hadiri Halalbihalal Golkar, KIB Belum Bubar?