Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat

Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
Inilah Biang Keterpurukan Partai Demokrat
JAKARTA -- Keterpurukan Partai Demokrat terus berlanjut sampai saat ini sejak setahun lalu. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak kunjung bangkit. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang melakukan riset kualitatif dan tracking survei, menemukan tiga hal penyebab keterpurukan PD yang terus berlanjut.

Peneliti Muda LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan, pertama mereka yang berkuasa di PD gagal melakukan damage control secara cepat. Di bulan Juni 2011, kasus Wisma Atlet Palembang, menghadap PD sedangkan kini, kasus Hambalang kembali menjadi hadangan bagi partai yang diketuai Anas Urbaningrum itu. "Dalam dua kasus itu, selalu muncul dua nama pelaku yang dituduh korupsi yang kaitannya dengan Demokrat sangat kuat, Anas Urbaningrum dan Andi Malaranggeng," kata Adjie, Minggu (17/6) membeber hasil survei LSI.

Menurutnya, posisi Anas sangat sentral karena sebagai Ketum PD. Posisi Andi Malaranggeng tak kalah sentralnya, karena merupakan menteri di tempat dua kasus itu terjadi. Andi merupakan tokoh utama PD dan mantan juru bicara SBY, yang merupakan ikon tertinggi partai berlambang mercy itu. Ia menilai berita korupsi Hambalang, dan Wisma Atlet sangat hot di media dan menarik perhatian publik. PD terasa mati angin dan tersandera dua kasus itu.

Menurut Adjie, mereka menunggu dua tokoh, Anas dan Andi, terkena status tersangka terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan pemecatan organisasi. "Namun, tak pernah pasti kapankah status tersangka itu datang. Jika terus terkatung dan isu Hambalang terus bergulir sampai 2014, kemerosotan Demokrat terus terjadi," ujarnya. Menurutnya, ini hanya menunjukkan strategi Damage Control gagal diambil secara cepat dan efektif. "Partai Demokrat terkorbankan karena prosedur internal partai sendiri dan ketiadaan leadership yang efektif," ungkapnya.

JAKARTA -- Keterpurukan Partai Demokrat terus berlanjut sampai saat ini sejak setahun lalu. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak kunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News