Inilah Cara Baru Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Petunjuknya

Inilah Cara Baru Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Petunjuknya
Salah satu contoh penerapan protokol kesehatan saat jamuan makan di resepsi pernikahan. Foto: ngopibareng

Untuk undangan sendiri akan diterapkan sistem barcode untuk meminimalisir sentuhan dan memudahkan pengecekan jumlah tamu.

"Untuk makan nanti sistemnya diambilkan. Ada juga sistem hampers. Jadi tidak ada makan di tempat. Sistemnya macam-macam," terang Denny.

Dia berharap dengan jaminan protokol kesehatan tersebut, para tamu tidak merasa cemas lagi dalam hadir di resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.

"Biasanya rata-rata tiap vendor itu dapat event 20 sampai 30 per bulannya. Saat pandemi susut, rata-rata 4 sampai 7 event. Itupun kebanyakan hanya akad saja. Tidak memakai resepsi," keluhnya.

Adapun untuk para klien, ujar Denny, rata-rata memilih untuk menjadwal ulang resepsi pernikahan pada awal tahun depan. Namun, untuk jumlah pasti, dia masih belum bisa menjelaskan karena jumlahnya variatif.

"Kami lagi branding para calon pengantin untuk memakai vendor di bawah Aspedi. Karena kami sudah punya standar protokol kesehatan sendiri dan itu sudah kami sosialisasikan kepada para vendor," terangnya.

Untuk vendor Aspedi di Malang Raya sendiri, Denny belum bisa menjelaskan secara detail, tetapi untuk vendor di Jawa Timur ada sebanyak 110 vendor.

"Jadi dari teman-teman Aspedi sosialisasi protokol kesehatan tersebut kami barengi dengan komitmen. Jika ada yang melanggar sudah ada sanksinya," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)

Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia merancang sejumlah persiapan resepsi pernikahan di tengah pandemi covid-19.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News