Inilah Konsekuensi Bagi PAN Setelah Ditinggal Amien Rais
Data IPS April 2021 menunjukkan elektabilitas partai ini hanya berkisar di angka 2 persen.
Angka ini lebih rendah dibandingkan partai-partai yang berbasis pemilih Islam lainnya yang saat ini memiliki kursi di DPR seperti PPP (3 persen), PKS (4,8 persen) dan PKB (6,4 persen).
Dia menyatakan elektablitas PAN tersebut masih berada di bawah angka parliamentary threshold (PT).
Menurut Nyarwi, hal itu berarti nasib partai ini untuk Pileg 2024 mendatang masih belum sepenuhnya.
"Para pimpinan dan elite partai ini tentunya dituntut kerja keras lagi agar bisa menembus PT tersebut," katanya.
Menurutnya, nasib partai ini dalam Pileg 2024 mendatang akan sangat ditentukan oleh sejauh mana mereka mampu mencari atau menciptakan figur-figur yang memiliki dua kemampuan sekaligus.
"Yaitu, sosok yang mampu memperkuat struktur organisasi kepartaian dan sekaligus memiliki daya magnetis elektoral," sambung Nyarwi.
Ketiga, Nyarwi menambahkan, PAN tidak lagi menjadi partai yang didominasi dinasti politik, khususnya dari keluarga Amen Rais.
Direktur IPS Jakarta Nyarwi Ahmad menganalisis nasib PAN pascakeluarnya Amien Rais.
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Langkah Kejagung Sikat Korupsi Tambang Tuai Apresiasi, Kali Ini dari PAN
- MK Mulai Hari Ini Akan Sidangkan Ratusan Perkara Sengketa Hasil Pileg 2024
- Verrell Bramasta & Putri Zulhas Berkomitmen Perjuangkan Kepentingan Anak Muda
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Mantan Kapolda NTT Daftar Bakal Cagub dari PAN, Ini Harapannya